Pembaharu Itu Bernama “Sang Pemuda”


Sepanjang sejarah dan sampai pada hari ini, semangat muda telah memberi pengaruh yang besar terhadap perubahan-perubahan dimuka bumi ini. Tak dinafikan memang, tentang spirit dan daya juang mereka. Mereka adalah masa depan bagi negara. Dan merupakan pengganti dari pendahulu mereka yang benar sudah layak untuk istirahat
Antusiasme, intektualitasme, dan kemampuan mereka sangat diperlukan oleh dunia. Mereka memang layak disebut sebagai kekuatan dunia. Tak heran presiden pertama indonesia berkata: “beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan ku genggam dunia”

Semua itu dikarenakan pemuda mempunyai spirit lain, mempunyai kekuatan lebih, dan banyak hal yang istimewa tentangnya. Banyak peristiwa serta hal yang berharga menjadi ada, atas hasil jerih payah dari makhluk yang bernama pemuda ini. Kemerdekaan negara indonesia, reformasi serta penggulingan presiden yang katanya diktator di negara kita indonesia, semua merupakan hasil dari para pemuda. Semua merupakan hasil dari para manusia yang mempunyai spirit serta intelektualitas yang matang.

Jikalau kita melihat pada pedoman kita, yaitu Alquran. Atau menengok pada zaman nabi saw, kita akan dapati banyak kisah atau perjalan pemuda. Di Alquran sendiri banyak menyebutkan tentang sosok-sosok pemuda. Sosok pemuda yang membangkang, sosok pemuda yang sabar, dan juga sosok para pemuda yang kuat tekadnya. Sebagai contoh, seorang pemuda yang membangkang yaitu putra Nuh as. Seorang anak yang diajak oleh ayahnya seorang rasul yang diuutus untuk menyebarkan kebenaran. Seorang yang diutus untuk menyebarkan tauhid, agar semua orang percaya pada Allah dan beriman padanya, ternyata putranya malah tidak mempercayai ayahnya sendiri. Ini karena watak seorang pemuda yang keras kepala. Walaupun demikian, pemuda yang bernama kan’an berwatak jelek dan mempunyai sifat yang buruk, ada satu point yang bisa diambil. Yaitu bahwasanya seorang pemuda mempunyai watak yang cukup keras dan sifat membangkang. Tinggal bagaimana nantinya sifat pembangkang ini dipakai untuk membangkang kedzaliman dan berbuah pada kebaikan contohnya, pada kemerdekaan RI. Sifat pembangkang ini perlu ada untuk membangkang belanda dan jepang yang kala itu menjajah negara kita republik Indonesia.

Kemudian alquran menyebutkan kembali seorang pemuda, yang bernama Ismail. Seorang nabi yang merupakan putra dari nabi Ibrahim as. Nabi Ismail adalah kakek moyang dari nabi Muhammad saw. Ia merupakan seorang nabi yang mempunyai ketaatan pada Allah, dan taat pada orang tuanya. Sudah tak asing lagi bagi kita tentang kisahnya yang termaktub dalam quran, dan yang biasa di ceritakan ketika iedul adha, atau iedul qurban. Kisah seorang nabi yang taat pada ayahnya, padahal ayahnya diperintahkan untuk menyembelihnya. Namun karena seorang pemuda yang bernama Ismail itu mempunya keimanan pada Allah dan percaya tentang apa yang yang diwahyukan pada ayahnya, maka ia menerimanya dan patuh. Itulah dia sifat seorang pemuda yang sebenarnya dan seharusnya.

Masih banyak kisah pemuda lainnya dalam alquran. Diantara mereka ada yang membangkang ataupun memberi contoh yang baik pada generasi sekarang dan yang akan datang. Namun yang jelas harus kita ketahui, alquran menyebutkan pemuda-pemuda bukan berarti tanpa makna. Tapi malah bermakna sangat dalam. Didalamnya kita bisa mengambil hikmah tentang karakteristik-karakteristik pemuda. Karakter yang sungguh benar-benar dunia ini bisa di ubah oleh makhluk Allah yang bernama pemuda. Tapi yang jelasnya, alquran sudah memberi contoh pada banyak pemuda. Dan dunia ini bisa digenggam oleh pemuda, asal pemuda tersebut sesuai dengan yang diperintahkan oleh alquran. Contohnya meniru keimanan yang dimiliki oleh nabi Ismail, dan meniru ketaatannya pula pada Allah dan ayahnya.

Diantara kisah-kisah para pemuda lainnya didalam alquran adalah kisah nabi Yusuf, yang mana merupakan kisah yang paling bagus dan banyak ibrah yang bisa kita petik didalamnya. Kisah seorang pemuda yang meminta perlindungan pada Allah ketika ia berada dalam godaan seorang perempuan yang bernama Zulaikha. Kemudian kisah para ashabul kahfi, yang mana mereka menolak tentang pemahaman yang salah. Dan mereka meyakini adanya Allah. Mereka berfikir tentang adanya pencipta yang sesungguhnya yaitu Allah swt. Maka seharusnya seperti itulah pemuda. Inilah yang disebut pemuda sebagai pembaharu. Karena memang selain menjadi pembaharu, pemuda itu bisa pula menjadi sampah dan bahan ejekan. Hanya menjadi kotoran dan keresahan.

Setelah disebutkan didalam alquran, pada zaman nabi saw juga, para pemuda tak lepas peran pentingnya. Diantara mereka ada yang memimpin pasukan untuk berperang, padahal usianya baru mencapai tujuh belas tahun. Diantara mereka juga banyak yang ilmunya dimanfaatkan. Kalau bukan karena mereka, islam tidak akan sejaya ini. Diantara sahabat nabi yang pemuda kala itu adalah: Anas bin Malik, Zaid bin Haritsah, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Amr bin Ash, Thalhah bin Ubaidillah, Muadz bin Jabal. Mereka adalah para pemuda yang ada pada kehidupan nabi. Mereka adalah pemuda yang mempunyai intelektualitas yang tinggi. Spiritualitas yang besar. Yang taat pada Allah dan rasulnya. Mengikuti ajaran nabi, dan bersama-sama berjuang dengan nabi.

Sekarang tinggal bagaimana menjadikan pemuda itu sebagai pembaharu yang sesungguhnya. Karena sekarang ini banyak sekali pemuda yang justru menjadi penghalang akan kemajuan sebuah bangsa. Yang pertama kali, kita merujuk pada alquran. Disanalah semua kita diatur dan dijadikan sebagai insan yang sesungguhnya. Juga kemudian yang penting adalah peran orang tua. Terutama tentang doktrin yang diterapkan pada cikal bakal pemuda tersebut. Bagaimana orangtua tersebut mendidik anaknya, mengajarinya tentang hal-hal ketika seorang manusia itu masih kecil dan tak tahu apa-apa. Yang harus diperhatikan, ketika sang pemuda itu lahir dan siap terjun. Orang tua selalu berperan. Bagaimana agar sang pemuda tersebut tidak merasa sendiri, dan ia selau mendapat support dari orang tuanya. Karena sesungguhnya jikalau tidak demikian, pemuda itu hanya akan menjadi orang yang membarui diskotik-diskotik, membarui merek minuman keras yang makin bertambah merek karena banyak permintaannya. Atau malah membarui janin yang akan lahir, karena banyak yang hamil diluar nikah.

Manakah pembaharu itu? Kapan dia akan muncul? Benihnya sudah ada namun belum ada yang menjadi pohon yang sesungguhnya. Tinggal menunggu zaman berganti. Suatu saat pembaharu itu akan muncul. Asal setiap pemuda itu sadar akan dirinya. Akan kewajibannya. Dan yakin pada dirinya, juga yakin pada tekadnya. Yang penting alquran merupakan sesuatu yang tak bisa lepas dan ditinggalkan begitu saja.

 

kajian ISLAH Copyright © 2009 http://kajian-islah.blogspot.com by kajian Islah's zagazig-tafahna