PEMILU dan Pesta Demokrasi


Oleh: Zahid Mangku Alam

Pesta demokrasi yang akan diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia hanya tinggal menunggu hitungan bulan saja. Arah kebijakan negeri ini pun ikut dipertaruhkan: maju mundurnya bangsa ini. Semua partai politik yang telah lulus klarifikasi Komite Pemilihan Umum pun sudah bersiap-siap menyambut dan merayakannya. Susunan calon anggota legislatif setiap partai jua telah disusun dan didaftarkan ke KPU pusat.
Partai-partai yang ikut dalam pemilu telah sibuk berpikir bagaimana cara mendulang suara yang banyak pada pemilu nanti; agar masing dari setiap caleg partainya dapat duduk di kursi perwakilan rakyat dan juga memenangkan pemilu tersebut. Yang pada dasarnya, nanti, para wakil rakyat inilah yang akan menyuarakan hati nurani masyarakat.

Akan tetapi tak sedikit dari anggota pemerintahan maupun para wakil rakyat yang telah sibuk memulai kampanye untuk melanggengkan jabatannya. Padahal tugas mereka untuk mengurus pemerintahan ataupun mewakili suara rakyat belum selesai! Ini bisa menimbulkan kekacauan di negara yang para elite politiknya sibuk mengurusi urusan pribadi tanpa peduli akan rakyat. Itulah sedikit gambaran fenomena yang terjadi di negeri kita pada saat ini.

Para calegpun banyak terdiri dari orang-orang yang memiliki popularitas. Seperti para tokoh masyarakat, bintang film, pengusaha terkenal. Bahkan pada saat sekarang ini bertumpuk masuk ke dalam kendaraan mesin politik. Memang setiap warga Negara Indonesia berhak mencalonkan diri dan dicalonkan, sampai orang yang berprofesi sebagai cleaning service pun berhak mencalonkan dirinya. Akan tetapi ada pertanyaan yang lebih penting dari itu semua: akan di bawa kemanakah kebijakan negeri ini, minimalnya untuk 5 tahun mendatang? Apakah menuju perbaikan atau malah jatuh ke dalam jurang kesengsaraan yang lebih dalam lagi?

Memilih calon anggota legislatif sebenarnya bukan hal mudah. Juga bukan perkara sulit. Akan tetapi anggota legislatif yang terpilih kita juga turut mempertanggung jawabkan kepentingan orang banyak. Bukan hanya di hadapan manusia dan di dunia ini, akan tetapi suara yang telah kita berikan akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT kelak.

Hendaknya kita mengetahui siapa calon anggota legislatif yang akan kita pilih. Bagaimana track record orang tersebut dan apakah benar dia mempunyai kapabelitas dan kwalitas yang layak untuk menjadi anggota legislatif baik di DPR ataupun MPR sana. Bukan hanya mengandalkan popularitas belaka.

Dan bukan hanya sampai di situ saja. Akan tetapi kita juga harus menelaah kendaraan politik yang membawanya. Bagaimana kejelasan visi dan misi partai serta sejarah partai, bagaimana track record anggota partai yang telah duduk sebagai wakil rakyat (apabila partai tersebut termasuk partai-partai lama yang ikut dalam pemilu sebelumnya.)

Masyarakatpun menaruh harapan yang besar kepada wakil-wakil rakyat yang benar-benar peduli dan mendengar suara jeritan hati nurani rakyat. Yang akan memajukan, mensejahterakan, serta memakmurkan dari ujung Sabang sana sampai ujung Merauke sana. Bukannya membohongi dan menyengsarakan rakyat.

Seperti lagu yang dilantunkan Iwan Fals
untukmu yang duduk sambil diskusi/ untuk mu yang biasa bersafari/ di sana di gedung DPR/ wakil rakyat kumpulan orang hebat/ bukan kumpulan orang-orang dekat, apalagi sanak famili/ di hati dan lidahmu kami berharap/ suara kami tolong dengar lalu sampaikan/ jangan ragu, jangan takut karang menghadang/ bicaralah yang lantang jangan hanya diam/ di kantong safarimu kami titipkan masa depan kami, dan negeri ini/ dari Sabang sampai Merauke/ Saudara dipilih bukan dilotre/ wakil rakyat seharusnya merakyat/ jangan tidur waktu sidang soal rakyat/ wakil rakyat bukan paduan suara, hanya tahu nyanyian lagu setuju/
Kita memilih bukan dengan popularitas seseorang ataupun ketenaran yang dimiliki baik dari kalangan tokoh masyarakat ataupun yang lainnya. Bukan pula akibat adanya ‘serangan fajar’ yang dilakukan oleh oknum partai tertentu yang telah banyak terjadi pada Pemilu di negara kita waktu terdahulu. Yang menukar harga kemakmuran dan
kesejahteraan bangsa ini dengan harga yang sangat sedikit.

Akan tetapi kejelasan kwalitas dan kapabelitas calon anggota legislatif serta track record yang bersihlah yang semestinya kita dukung dan kita suarakan. Dari manapun dia berasal, agar para wakil rakyat yang duduk di kursi wakil rakyat sana, bukanlah orang yang suka ber-KKN, ataupun mempunyai moral yang hancur seperti yang kita lihat dan kita dengar belakangan ini.

Maju ataupun mundurnya negara kita tercinta ini, minimal untuk 5 tahun mendatang, semuanya ada di tangan kita bersama. Dan maju mundurnya negara kita bukan hanya kita yang akan menikmati: di sana, masih ada generasi anak-cucu kita yang akan menikmatinya, baik itu berupa kemakmuran ataupun kesengsaraan yang akan kita wariskan.

 

kajian ISLAH Copyright © 2009 http://kajian-islah.blogspot.com by kajian Islah's zagazig-tafahna